Friday 20 November 2015

FALSAFAH KEINDAHAN VERSI PLUTO

Seorang kawan pernah bilang, adat timur dan barat sulit bertemu, karena filsafat/falsafah berbeda yang mendasari pemikiran-pemikiran yang timbul itu yang membedakan cara seseorang memandang suatu masalah.

Anekdot di bawah ini minjem nama Plato, jadi kemungkinan mengadopsi filsafat barat dalam berpikir, dalam memahami cinta dan perkawinan.

Berikutnya gue pengen bandingin, apa kata filsafat timur (misalnya confusius) mengenai masalah yang sama?
Suatu hari Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta, bagaimana saya dapat menemukannya?"
Gurunya menjawab:
"Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu, tanpa boleh berbalik ataupun mundur kembali, carilah sebuah ranting tapi kamu hanya boleh memungut satu kali saja. Jika kamu menemukan ranting yang paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya: "Mengapa kamu tidak membawa satu pun ranting?"

Plato menjawab:
"Aku hanya boleh memungut satu saja, dan saat berjalan tidak boleh berbalik ataupun mundur. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang pertama, jadi tak kuambil satupun pada akhirnya."

Gurunya kemudian berkata, "Ya, jadi begitulah cinta."

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya:
"Apa itu perkawinan? Bagaimana saya dapat memahaminya?"

Gurunya pun menjawab:
"Ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur atau berbalik dan kali ini kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan
tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi dan yang paling bagus, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan."

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa sebatang pohon. Pohon itu bukanlah pohon yang indah, dan juga tidak terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya,
"Mengapa kamu menebang pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir seluruh ladang, ternyata aku kembali dengan kosong. Jadi kesempatan ini, aku melihat pohon ini, dan kurasa pohon ini tidak jelek-jelek amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya."

Gurunya kemudian menjawab: "Ya, jadi begitulah perkawinan."

Komentar yang punya cerita, katanya:
Cinta itu semakin dicari semakin sulit ditemukan,
cinta adanya di dalam lubuk hati ketika dapat menahan keinginan dan harapan untuk yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan akan cinta berlebihan, maka yang didapat adalah kehampaan,
tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat diulang. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. terimalah cinta apa adanya.

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, Mereka yang hanya ingin bermain dengannya menyebutnya sebuah permainan, Mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah impian, Mereka yang mencintainya menyebutnya takdir. Allah mengetahui yang terbaik, akan memberi ujian untuk menguji kita. Kadang cinta melukai hati, supaya hikmahnya bisa tertanam dalam.

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan dibaliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa Ia mengambil sesuatu, maka Ia akan memberi yang lebih baik. Dan itu berarti, kita pun harus menunggu.
Mengapa menunggu ??

Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu. Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu. Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.

Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius. . . ??

Bukankah Bunga tidak mekar dalam waktu semalam?? Kota Roma tidak dibangun dalam waktu sehari?? Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan?? Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan. Kebanyakan hal yang indah dalam kehidupan memerlukan waktu yang lama, Dan suatu penantian tidaklah sia-sia. Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal. . .??

1 comments:

  1. casino.mgm hotel & casino review - DRMCD
    For anyone who has 태백 출장안마 been through gambling in 이천 출장안마 NJ in any area since 2004 and wants a little bit 영천 출장샵 of something new in it, there 서울특별 출장샵 are some things you will find on this website. 진주 출장마사지

    ReplyDelete