Friday 20 November 2015

KILAS BALIK PERTUKARAN PELAJAR WAJO JOGYAKARTA (PPWJ)

Sebuah persembahan dari Penulis kepada Adindanya, Pelajar se-Kabupaten Wajo
Ditulis di Makassar 12 Juni 2007

Sebenarnya, tulisan yang ada di postingan pertama ini pada awalnya merupakan sebuah buku mini yang terbatas jumlahnya (Limited Edition) yang dibuat oleh AHMAD JUNAEDI (Peserta Pertukaran Pelajar, sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Hipermawa Koperti UNM) sebagai bahan perbandingan antara manajemen pendidikan Kota Pelajar (Yogyakarta) dengan kota Sutra (Wajo).

Mudah-mudahan dengan hadirnya postingan ini yang sekaligus menjadi perpanjangan tangan penyebaran informasi yang sejak lama ingin diekspose kepublik ini akan membawa angin segar terhadap dunia pendidikan Indonesia pada umumnya dan dunia pendidikan Wajo pada khususnya.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang unik yang dicioptakan oleh Tuhan YME. Mereka diberikan akal untuk berpikir dan nafsu. Akal merupakan senjata bagi manusia untuk mengendalikan segala macam perbuatan, dari emosi maupun nafsu. Ada pepatah yang mengatakan : " With The Mind of Human being Can become the civilized Creature and with the Mind also Human being can Become the Impolite Creature". Artinya “Dengan Akal Manusia Bisa menjadi Makhluk Yang beradab dan dengan Akal pula Manusia bisa Menjadi Makhluk Biadab”. Olehnya itu, kita harus senantiasa menggunakan akal kita untuk terus berpikir, berpikir dan berpikir. Tentunya, pikiran kita itu mengalir ke arah yang positif.

Ada sebuah ungkapan yang berkata : dirtiest ink on this earth far better, than most human being memory of jenius. (Tinta yang paling kotor dimuka bumi ini jauh lebih baik, daripada ingatan manusia yang paling jenius). Karena ketika suatu hal tidak diabadikan, maka akan datang suatu masa ketika hal tersebut akan hilang digilas oleh waktu. Dari latar belakang inilah, naskah ini saya buat. Setelah melakukan kegiatan PPWJ I dan menelaah serta menganalisis berbagai hal, maka tersusunlah sebuah naskah yang kami beri judul “KILAS BALIK PPWJ I”. Naskah ini akan menjadi panduan sekaligus menjadi tambahan pustaka bagi anda about Wajo dan Jogja Culture. Disamping itu, naskah ini juga akan memberikan gambaran kepada anda tentang keunggulan dari dua daerah tersebut untuk dijadikan acuan perbandingan sehingga dapat memunculkan sebongkah virus positif demi kemaslahatan Orang Wajo pada umumnya dan Putra-Putri SMAN 1 Maniangpajo pada khususnya.
Melalui lembaran ini pula, Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. H.A. Asmidin, selaku Bupati Wajo
2. Drs. H. Hery Zudianto, selaku Walikota Yogyakarta
3. Drs. H. Muh. Ridwan, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo
4. Drs. Sudarsonoma, MM. Selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
5. Drs. H.M. Basier Selaku Ketua Panitia Pertukaran Pelajar Kab. Wajo
6. Drs. Syamsuri, MM, selaku Ketua Panitia Pertukaran Pelajar Kota Yogyakarta.
7. Drs. Kohari, selaku Kepala SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA
8. Drs. Asdar, selaku Kepala SMAN 1 Maniangpajo Kab. Wajo
9. Teman-teman yang ada di Wajo dan Yogyakarta.
Tak ada gading yang tak retak, begitu halnya dalam peluncuran naskah ini. Naskah ini hanya sebatas tanggungjawab moral kami dalam mengemban misi untuk menularkan virus-virus kebudayaan yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan PPWJ I.
Semoga dengan adanya naskah ini menjadi sebuah referensi awal bagi anda untuk meraih kesuksesan dalam menempuh karier maupun cita-cita.


21 PESERTA PERTUKARAN PELAJAR WAJO-JOGJAKARTA
PPWJ ANGKATAN PERTAMA
Pembina : Sayid Khaedar Aktar

1. AKMAL SMAN 1 SENGKANG
2. FATMA SMAN 1 SENGKANG
3. SUKMA SMAN 1 SENGKANG
4. ELLA SMAN 1 SENGKANG
5. A. FITRIA SMAN 2 SENGKANG
6. CHIKA SMAN 2 SENGKANG
7. AYU SMAN 2 SENGKANG
8. CIMMAN’K SMAN 3 SENGKANG
9. FIRMAN SMAN 3 SENGKANG
10. YUSNIAR SMAN 3 SENGKANG
11. A. DIAN SMAN 3 SENGKANG
12. AHMAD SMAN 1 MANIANGPAJO
13. ASMA SMAN 1 MANIANGPAJO
14. A. YUYUN SMAN 1 BELAWA
15. UNY SMAN 1 BELAWA
16. HASMAR SMAN 1 PENRANG
17. ARNY SMAN 1 PENRANG
18. MONO SMAN 1 PITUMPANUA
19. GITA SMAN 1 PITUMPANUA
20. ATHREE SMAN 1 MAJAULENG
21. ANTI SMAN 1 MAJAULENG


PROFIL SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA
SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA berdiri sejak tahun 1950. Selama perjalanannya, berbagai tantangan dan hambatan telah dilalui dengan penuh kesabaran dan ketawakkalan. Hanya atas Ridho Allah SWT, maka SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA tetap eksis sampai saat ini. Dalam paya menghadapi era globalisasi dan lahir dari kerinduan akan kedekatan kepada Allah SWT, maka SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA ikut berpartisipasi dalam peningkatan Sumber Daya Manusia agar memiliki kualitas seimbang dalam IMTAQ dan IPTEK sehingga kecintaan kepada Illahi dapat mendorong seseorang untuk berbuat yang terbaik bagi diri, masyarakat serta bangsanya.

Visi SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA :
Generasi berkualitas dalam memakmurkan bumi dengan tingkat keimanan dan ketaqwaan
yang tinggi, dan memiliki komitmen pada kesempurnaan (keunggulan), berjiwa islamiyah
di Bidang Pendidikan, Ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu
mengimplementasikan untuk kepentingan bersama.

Misi SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA :
1. Terwujudnya SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA sebagai Rahmatal Lil’ Alamin
2. Menegakkan wahyu illahi dan sunnah Nabi sebagai sumber kebenaran mutlak serta rahmat bagi alam semesta, dan mendukung cita-cita luhur dan suci bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Membentuk manusia muslim yang bertaqwa, berahlaq, terampil dan berjiwa ilmiah dengan pengabdian tinggi yang ditopang oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

Adapun fasilitas yang tersedia di SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA adalah :
1. Ruang kelas yang representatif
2. Mushalla
3. Laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia)
4. Laboratorium IPS
5. Laboratorium Matematika
6. Laboratorium Al Islam dan Kemuhammadiyahan
7. Laboratorium Bahasa
8. Laboratorium Komputer
9. Ruang audio visual
10. Internet
11. Sarana olahraga
12. Ruang kesehatan
13. Perpustakaan
14. Gedung serba una
15. Asrama putri
16. Kantin dan toko.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA adalah :
1. Seni musik
2. Seni rupa
3. Basket
4. Volley
5. Kelompok Ilmiah Remaja
6. Conversation
7. Hizbul Wathan
8. Komputer
9. Pencak Silat tapak Suci Kemuhammadiyahan
10. Palang Merah Remaja
11. Pecinta Alam
12. Peleton inti (Pabhama)
13. Teater
14. Fotografi

Adapun kegiatan belajar-mengajar di SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA berjalan dengan sangat efektif. Jam belajar efektif pukul 07.00 s/d 13.30. (Kecuali Hari Jumat, 07.00-14.30). Pada hari Jum’at semua siswa putra shalat Jum’at di Aula Besar sedangkan Putri di Mushalla. Selesai shalat jumat, kembali dilangsungkan Proses belajar mengajar.
Proses belajar-mengajarpun senantiasa berjalan seperti apa yang diharapkan. Guru mengajar dengan cara yang berbeda-beda tetapi pada hakekatnya tetap sama yaitu pendekatan secara aktif. Begitu pula dalam hal pergaulan dilingkungan sekolah, para siswa dibiasakan untuk shalat dhuhur dan duha, disiplin, prilaku bersih dan sehat, sederhana, gemar membaca, senang diskusi dll. Satu hal yang menarik perhatian kami yaitu sebelum memulai kegiatan proses belajar-mengajar, diadakan doa bersama yang dipimpin Bapak/Ibu Guru kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat Suci Al-Quran setiap hari.
Selama kegiatan ini berlangsung, satu moment yang juga sangat menarik bagi kami adalah kunjungan ke tempat-tempat bersejarah. Dalam kegiatan itu, kami menyaksikan secara langsung berbagai peninggalan bersejarah seperti keraton Yogyakarta, Candi Borobudhur yang merupakan salah satu keajaiban dunia dan Candi Prambanan.
Kegiatan ini tentunya memberikan dampak psikologis bagi kami terutama rasa kagum dengan arsitektur yang sangat menakjubkan dan bernilai seni tinggi. Selain itu, secara individulal, kami mengunjungi berbagai objek wisata lainnya seperti Malioboro, Pasar Bringiharjo, Monumen Supersemar, Parang ritis, Kebun Binatang Gembira Loka, Taman baca dan berbagai tempat-tempat srategis lainnya.

MENCAPAI KESUKSESAN
Oleh : Peserta PPWJ

Kesuksesan seseorang sering-kali kita nilai dari jabatan serta kekuasaan yang ia miliki. Padahal sebenanrnya kesuksesan yang hakiki itu adalah bagimana kita bisa membuat orang-orang yang ada disekitar kita menjadi bahagia dibanding bila kita tidak ada. Orang sukses itu salah satu cirinya adalah selalu dicari karena keistimewaan yang ia miliki. Bila ia tidak ada maka orang-orang akan merasa kehilangan. Sudahkah anda termasuk dalam golongan orang sukses diatas ???. Kalau belum berikut ini beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk menjadi seorang yang sukses lahir dan bathin :
1. Bertindaklah seperti buah padi, semakin berisi maka ia semakin menunduk
2. Bijaklah dalam berkata-kata. Janganlah mengeluarkan sesuatu yang dapat menyinggung hati lawan bicara anda. Sedini mungkin tempatkanlah diri anda pada posisi yang lebih rendah dari lawan bicara anda. Dengan begitu, anda akan lebih mudah merebut hatinya.
3. Luangkanlah waktu untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekeliling anda untuk mempererat tali silaturahmi, minimal dengan tetangga terdekat.
4. Kembangkanlah potensi yang ada dalam diri anda, jangan sampai anda sombong dan takabur karena kelebihan itu.

KEBEBASAN
Oleh : Peserta PPWJ

Kadangkala dunia ini memang kejam bagi kita. Kita kadangkala ditekan oleh orang-orang disekitar kita. Baik teman, sahabat, guru atau bahkan orang tua kita.
Tapi apakah dengan itu semua kita harus mundur dan berputus asa. Tentu tidak khan. Justru dengan itulah kita jadikan sebagai cambuk untuk terus maju menatap masa depan yang gemilang. Kita terus berusaha dengan sekuat tenaga mengatasi semua halangan, rintangan dan hambatan tersebut sehingga hidup kitapun jadi berwarna-warni. Semua masalah itulah yang akan memberi pelajaran. Pengalaman kepada kita untuk menjalani hidup sehingga kita menjadi lebih dewasa dan menatap suatu masalah secara realistis.
Mungkin kita ditekan oleh orang tua kita untuk tidak melakukan ini, itu atau apalah yang lain. Pasti keadaan tersebut membuat kita bete. Seharusnya bagaimana kita bisa mengatasi semua problem tersebut dan melihat masalah tersebut dari sudut pandang yang semestinya. Karena sekali saja kita salah langkah akibatnya bisa fatal. Misalnya saja kita dilarang untuk keluar malam. Itu khan berbenturan dengan hati nurani kita. Tapi disisi lain, orang tua melarang seperti itu karena memperhatikan keselamatan kita sebagai seorang yang sangat disayanginya. Olehnya itu jangan sekali-kali terburu-buru melakukan sesuatu tanpa dipikir-pikir secara masak. Itu semua demi masa depan kita yang lebih baik.

MENGEFEKTIFKAN WAKTU
Oleh Hamdan Nugroho
Smk Muhamadiyah 6 Yogyakarta

Waktu akan terus bergulir tanpa henti. Detik demi detik, menit deMi menit, jam demi jam, akan terus berjalan tanpa menGhiraukan apapun. Waktu tidak akan mengulang kejadian yang telah terlewati sehingga kita tidak bisa memperlambat atau mempercepatnya.
Tidaklah mungkin menyuruh waktu berlalu cepat bila kita ingin meninggalkan kejadian yang dibenci atau memperlambat waktu bila mengalami peristiwa yang menyenangkan.
Maka dari itu, kita harus mengefektifkan waktu agar tidak terbuang sia-sia. Manajemen sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan ini, sehingga bisa menimbulkan perasaan indah dan menyenangkan. Berikut ini adalah beberapa langkah agar waktu kita terlewati dengan efektif :
1. Niat yang kuat dan tujuan yang jelas
Niat merupakan nyawa utama atas setiap kejadian yang akan terlaksana. Niat kebaikan akan dicatat sebagai pahala. Seandainya kita telah berniat dengan tekad yang kuat dan bulat untuk mengerjakan sesuatu hal yang baik, maka kebaikan nan mulia akan lebih dekat dengan kita.
2. Prioitaskan kegiatan yang penting
Banyaknya aktivitas yang dilakukan,akan menimbulkan masalah dalam pembagian waktu. Maka, sebagai jawaban masalah tersebut, kita menetapkan skala prioritas. Mana yang paling penting hingga pada kegiatan yang kurang penting.
Jangan mendahulukan pekerjaan yang seharusnya bisa ditunda. Lebih baik mengerjakan pekerjaan yang lebih penting. Dengan demikian, waktu dan kegiatan bisa diatur dengan baik. Akan tetapi kesibukan yang berlebihan dapat membuahkan hasil yang kurang memuaskan.
3. Kerjakan dengan baik
Suatu pekerjaan yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya akan membuahkan hasil yang memuaskan. Saat shalat, kita melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan khusyuk. Kita akan tergolong sebagai muslim yang beruntung. Sebaliknya, jika sholat tanpa konsentrasi, hasilnya pasti NOL BESAR.
4. Tawakkal
Pekerjaan yang telah dilaksanakan, perlu dilandasi sikap tawakkal. Dengan memasrahkan segala hasil yang Allah berikan, insya Allah perasan dan rasio bisa menerima dengan kelapangan. Ketahuilah, Allah menyukai orang-orang yang betawakkal.
Itulah beberapa langkah untuk meningkatkan efektifitas waktu, sehingga kita bisa menjadi seorang pelayan yang sarat prestasi. Mari kita mulai dengan mengurangi skalo menyia-nyiakan waktu.


KELUARGA PELAJAR MAHASISWA WAJO YOGYAKARTA (KEPMAWA YOGYAKARTA)
HOTLINE :
Asrama Putra, Jl. Kimangun Sarkoro 6 A Gunung Ketur Pakualaman Yogyakarta
Telp (0274) 649048
Asrama Putri, Jl. Menjaga Pakuncen Yogyakarta
Telp. (0274) 618368

PERTUKARAN PELAJAR ITU … ? !!!
Mari kemari adindaku tersayang
Datang dan berbaurlah bersama kami
Hadirmu kini bukanlah bak pungut merindu
… dan nyatalah ada kini

Hadirmu sungguh kami nanti
karena engkaulah kemala hati
dan kekasih pena kami

Alhamdulilah, dengan upaya sungguh-sungguh tak kenal lelah, terwujudlah sebuah impian untuk melaksanakan pertukaran pelajar Wajo-Jogjakarta ini. Sebuah pekerjaan yang terbilang sangat gampang-fgampang susah untuk mewujudkannya. Untuk mewujudkannya, butuh kerja keras dari berbagai pihak. Setelah melalui lobi-lobi yang dilakukan oleh KEPMAWA Yogyakarta, akhirnya terjadilah grand design antara Diknas Kab. Wajo dan Diknas Kota Yogyakarta. Permasalahan justru muncul ketika dalam agenda kerja Diknas Kota Yogyakarta, Agenda pertukaran pelajar tahun ini adalah untuk Kota Surabaya, Lampung Tengah, Kota Mataram NTB dan Kota Tasikmalaya JABAR. Dalam perjalanan, Kota Tasikmalaya memilih menangguhkan rencana tersebut.
Untuk mengantikan posisi kota Tasikmalaya, upaya dan kerja keras semua pihak terkait dari Pemda Kab. Wajo dan KEPMAWA Yogyakarta kembali dilipat gandakan. Tidak tanggung-tanggung, Bupati Wajo (Kol. Purn. H. Andi Asmidin) dan Ketua DPRD Kab. Wajo (Andi Asriadi Mayang, SH), didampingi kepala Dinas Kab. Wajo (Drs. Ridwan Angka, M.Pd) sengaja terbang langsung ke Kota Yogyakarta dan melakukan audensi dengan Walikota Yogyakarta. Akhirnya, berkat rahmat Allah SWT, Kab. Wajo sukses menggantikan Kota Tasikmalaya. Apapun esensi dari pertukaran pelajar ini, yang patut menjadi perhatian khusus adalah hasil yang akan dibawah pulang oleh 21 peljar wajo yang datang dan mengikuti pertukaran pelajar tersebut. Tentu semua pihak berharap, ke-21 Putra (i) terbaik daerah Wajo tersebut terbuka wacana pikir dan prilakunya dalam menyikapi transformasi sektor pendidikan yang kian pesat dan majemuk. Bolehlah kita berandai-andai, kiranya ke 21 putra (i) terbaik daerah Wajo tersebut nantinya akan menjadi virus penyebar wacana baru kependidikan minimal terhadap teman-teman sekelasnya dan biarlah virus itu terus berkembang dan menggelinding bagai bola salju. Untuk kemudian merata dan membawahi Ribuan pelajar yang ada di Kabupaten Wajo.
Dalam hemat kami, setidaknya ada beberapa indikator yang harus menjadi target pribadi para peserta pertukaran pelajar tersebut, diantaranya :
1. Mampukah pelajar Wajo untuk membaca dan mencermati betapa sangat disiplin dan teraturnya seala aspek kependidikan di Kota Yogyakarta. Terutama dikalangan pelajar itu sendiri.
2. Mampukah pelajar Wajo untuk mencontoh kemandirian belajar, para pelajar di Kota Yogyakarta
3. Adakah secuil kesadaran para pelajar Kab. Wajo, kala melihat betapa sederhana dan bersahajanya pelajar-pelajar berprestasi di Kota Yogyakarta.
4. Mampukah pelajar Wajo, untuk nantinya lebih kritis dalam mengsikapi pola-pola pendekatan pembelajaran akan akan mereka dapat kembali disekolah-sekolah asal mereka di Kabupaten Wajo nanti.
5. Dalam kisaran 15 tahun yang akan datang, mampukah ke-21 pelajar tersebut menciptakan iklim dan pranata sosial yang kondusif dalam mendukung berlangsungnya proses pembelajaran ditengah-tengah masyarakat.

Memang butuh waktu panjang dan perjuangan untuk mewujudkan hal tersebut. Tapi patutlah kita bersyukur, bahwa ternyata Pemda Wajo ternyata sangatlah peduli akan dunia pendidikan. Kini pertanyaan yang harus kita jawab bersama sebagai berikut :
1. Cukupkah ini semua hanya dalam batas kepedulian semata, tidakkah ada langkah taktis berkesinambungan untuk itu ?
2. Setelah pelaksanaan pertukaran pelajar, adakah pihak yang mau menindaklanjutinya, haruska itu serahkan kembali ke PEMDA Wajo dalam hal ini Diknas Kab. Wajo. Dimanakah kita letakkan KEMAWA, HIPERMAWA dan KEPMAWA pada tahapan ini ?
3. Tidakkah kini kita terjebak dalam euphoria berlebihan dan kemudian menganggap pertukaran pelajar ini adalah langkah besar. Padahal dalam cakupan yang lebih luas, pelajar Kota Yogyakarta saat ini telah menjalani Program pertukaran pelajar dengan Kota Adelaide, Brisbane, Pert Australia serta dengan kota Hamburh Jerman ?
4. Sebagai bentuk pertanggungjawaban moral kepada masyarakat Wajo, langkah nyata apa yang akan ditunjukkan ke-21 pelajar tersebut dalam satu bulan ke depan, tentu sekembalinya mereka dari Yogyakarta ??.
5. Sebagai perintis dan pencetus, apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh KEPMAWA Yogyakarta. Cukupkah sampai disini ???

Sebelum menjawab semua pertanyaan diatas, marilah bersama kita giring dan satukan pikiran dan energi kita untuk mensukseskan pertukaran pelajar ini. Senantiasalah berpegang pada falsafah bugis “SIRI NAFA CEE”.
Saran kami, kepada ke-21 adik-adik pelajar dari Wajo, sepulang adik dari Yogyakarta , segera bentuk wadah yang senantiasa memikirkan langkah-langkah adik selanjutnya. Dalam rangka menularkan virus-virus yang adik dapatkan di Yogyakarta.

SEKELUMIT TENTANG BUDAYA, ADAT, TRADISI
NGAYOGYAKARTOHADININGRAT (YOGYAKARTA)

Berikut adalah sekelumit informasi buat adik-adik peserta pertukaran pelajar dari Kabupaten Wajo. Informasi berikut, lebih difokuskan pada adat, keseharian yang ditemukan dalam tata pranata sosial masyarakat Kota Yogyakarta. Sesungguhnya budaya masyarakat Bugis Wajo dan Jawa Yogyakarta tidaklah jauh berbeda, di dalamnya banyak ditemui persamaan budaya, adat dan tradisi. Hal ini tidak terlepas dari ajaran agama Islam yang menjadi soko guru budaya setempat. Terlebih lagi, sejak jaman perjuangan dalam mengusir penjajah kolonial, tentara Mataram dan Pasukan Bugis telah berkoalisi dan berkolaborasi dalam “menggasak” tentara kolonial Belanda.
Bahkan dalam hal budaya, dari sekitar 329 Suku dan Etnis di Indonesia, dalam catatan kami hanya ada 6 suku/etnis yang memiliki bahasa sekaligus aksara sendiri. Jadi kalau di Jawa ada aksara HA NA CA RA KA, DA TA SA WA LA, PA DA JA YA NYA, MA GA BA THA NGA, maka di masyarakat Bugis ada aksara KA GA NGA NGKA, PA BA MA MPA, TA DA NA NRA, CA JA NYA NCA, YA RA LA WA , SA AHA.
 BERTAMU
a. Jam tamu di Yogyakarta biasanya pada jam 17.00 s/d 21.00 WIB, kecuali malam minggu sampai dengan jam 22.00
b. Biasakan mengetuk pintu, tekan bel seperti pada umumnya yakni 3 kali. Setelah tuan rumah menemui adik ucapkanlah “permisi, maaf pak/bu/mas/mba, bisa ketemu dengan ………………………”
 MAKAN & MINUM
a. Hampir bisa dikatakan jam makan di Yogyakarta tidaklah pasti, tidak semua keluarga/rumah tangga di Yogyakarta menerapkan makan bersama di meja makan pada waktu yang sama pula. Jadi prinsipnya “jika anda lapar, maka makanlah kapanpun dan di manapun itu”.
b. Jika di Sengkang, setelah makan kita terbiasa menumpahkan setangguk air ke dalam piring makan kita, maka untuk di Yogyakarta, hindari hal tersebut.
c. Porsi makan di Yogyakarta terbilang sangat sedikit dan minim, maka bersabarlah, tapi tidak menjadi masalah jika adik harus menambah nasi di piring adik, karena masyarakat/orang tua asuh adik sudah menyadari hal tersebut.
 IBADAH
Masyarakat kota Yogyakarta dalam beribadah dan beragama sangatlah plural, dan heterogen. Dalam satu lingkup kepala keluarga, tidaklah aneh jika antara ayah, ibu, anak, mertua, cucu menganut agama yang berbeda-beda. Tapi apapun agamanya, mereka sangat terbuka dan tidak mempermasalahkan jika adik-adik melakukan ibadah sholat di rumah keluarga yang berbeda agama dengan adik.
 KEAMANAN
Kondisi keamanan di kota Yogyakarta relatif sangat kondusif dan terkendali. Namun ada baiknya adik memperhatikan hal-hal berikut :
1. Jika adik berada di tempat keramaian, (pasar, malioboro, bus) hati-hatilah terhadap copet, gedam.
2. Jangan membiasakan menyimpan dompet dan barang berharga lainnya disaku celana belakang. Bagi yang memakai jaket, jangan sekali-kali menyimpan dompet dan barang berharga lainnya disaku samping jaket adik.
3. Jika adik memakai ransel, jangan biasakan, masukkanlah dompet dan barang berharga lainnya dalam rangsel pada saku/kantng paling dalam dan jangan membiasakan memanggul rangsel adik dipunggung, pakailah didepan/selempangkan didada adik.
4. Hindari keluyuiran dan main dimalam hari. Hindari melewati atau berada didaerah yang termasuk rawan tindakan kriminal.
 PRANATA HARIAN
1. Hindarilah berjalan, mondar-mandir didepan orang yang sedang terlibat dalam sebua pertemuan ataupun dialog-dialog formal. Ambillah jalan alternatif dengan cara jalan memutar dibelakang orang-orang tersebut.
2. Jika adik melewati jalan-jalan kampung (baik itu jalan kaki maupun naik motor), atau lewat didepan orang-orang maka selalulah berbasa-basi dengan minta ijin. Gunakalah kata-kata berikut : permisi, Nyung Sewu, Nderek Langkung.
3. Setiap bertemu dengan seseorang, biasakanlah untuk tersenyum lepas dengan kepala sedikit dianggukkan kedepan.
4. Hindarilah kebiasaan membuang sampah dan meludah disembarang tempat.
5. Dalam menyapa teman karib dan sahabat, hindarilah menyapa dan menepuk dengan menyentuh bagian kepala termasuk telinga dan bagian pinggang kebawah. Usahakan menepuk pada pundak.
6. Biasakanlah mengucapkan “terima kasih” setiap kali adik menyelesaikan sebuah aktifitas yang berhubungan dengan orang lain.

SALAM TERAKHIR KEPMAWA YOGYAKARTA
Alahamdulillah, akhirnya pertukaran pelajar ini telah menginjak pada stage ending, happy ending, normative ending, or sad ending ???. Adik-adik sendirilah yang bisa menjawabnya. Dua minggu telah adik lewatkan di Kota pelajar ini, mungkin terasa lama dan melelahkan bagi adik tapi bagi kami ini sungguh sangat singkat. Tidak sebanding dengan waktu persiapan yang panjang dan melelahkan. Tapi, apapun alasannya sebagai program perdana dan pionor, ini patut kita syukuri dan hargai sebagai wujud kerja keras berbagai pihak. kami dengan sangat antusias memberikan sebuah penghargaan setinggi-tingginya kepada kinerja dan kerja keras adik-adik di KEPMAWA YOGYAKARTA. Rasa peduli dan empati adik pada para peserta pertukaran pelajar dari Wajo, sungguh sangat aung adanya.
Terbesit harapan, kiranya nuansa-nuansa positif tentang dunia pembelajaran yang didapatkan di Yoyakarta ini, dapat adik tularkan kepada teman-teman adik di Wajo nantinya. Selain itu, dengan bangga kami menunggu kehadiran adik-adik semua untuk kemudian bersama kami melanjutkan dan menuntut ilmu di Kota Pelajar, Budaya dan Wisata Yogyakarta. Sebagai wujud salam terakhir kami, cermatilah informasi-informasi berikut :

Jika adik ingin diterima sebagai mahasiswa UGM / UNY (jalur bebas tes)
Sesungguhnya sudah berkali-kali KEPMAWA Yogyakarta menjembatani adanya jatah jalur bebas tes di UGM / UNY bagi pelajar=pelajar SMA di Wajo, tapi saying, respon dari Wajo sendiri cenderung macet. Tapi ini bukanlah halangan, masih ada cara lain, yaitu :
a. Pengajuan mandiri
Buatlah surat permohonan kepada masing-masong kampus yang ditujukan kepada Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru masing-masing kampus. Lampiri dengan foto copy rapordari Kelas 1 s/d 3, Surat Rekomendasi dari Kepala Sekolah maisng-masing, Surat Rekomendasi dari Kepala Dinas Wajo, Surat rekomendasi dari Bupati / Sekda Wajo.
b. Jalur kemitraan
Bersama-sama, ajukan permohonan kepada PT. Energy Sengkang / Gilireng untuk menjadi sponsor kuliah anda. Syarat-syrat yang harus dilengkapi sama dengan syarat-syarat pada point pertama.
c. Jalur UM UGM
Jalur ini adalah jalur normal murni. yakni melalui tahapan tes masuk. Biasanya dilaksanakan sebelum pelaksanaan UAN. Namun adik tidak perlu datang ke Yogyakarta untuk mengikuti ujian tersebut. Saat ini UGM melalui jaringan alumninya (HAGAMA), melaksanakan ujian masuk system jemput bola berupa pelaksanaan ujian jarak jauh, termasuk Kota Makassar.
d. Jalur SPMB
Hampir sama dengan jalur UM UGM, ujian ini juga bisa diikuti di Kota Makassat. Jalur ini adalah nama lain UMPTN beberapa tahun yang llau.
e. Jalur Swadaya
Secara umum, untuk jalur ini bisa dikategorikan sebagai swastanya UGM, karena jalur ini tidak mendapatkan subsidi dana pendidikan dari pemerintah.
f. Jalur D3 UGM
Jalur ini adalah bentuk lain dari jalur swadaya diatas, bedanya jika diatas adalah untuk jenjang S1, sementara untuk yang ini adalah jenjang D3.

KEPMAWA HADIR UNTUK ADIK-ADIK
Sebagai organisasi sosial masyarakat yang lahir dan terlahir dari wujud YASSIWAJORI, maka keluarga Besar Mahasiswa Wajo Yogyakarta senantiasa siap membantu dan mengarahkan adik, jika memilih untuk melanjutkan pendidikan di Kota Pendidikan Yogyakarta. Baik itu dalam taraf sekolah menengah ataupun perguruan tinggi. Untuk menunjang hal tersebut, KEPMAWA telah menyiapkan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
a. Asrama Putra, daya tampung 50 orang
b. Asrama Putri, daya tampung 24 orang
c. Jaringan bebas tes dan beasiswa berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta. Seperti UGM, UNY, STAN, UAD, AKINDO, UMY, STIS, UTY, STIKES permata Indonesia, STIKES Surya Global, STTNAS, UPN, UNCOK.
d. Kegiatan-kegiatan pendukung pengembangan minat dan bakat seperi pers, kelompok ilmiah kerohanian, fotografi, sinematografi, sepak bola basket, futsall, dll.
e. Jaringan alumni KEPMAWA yang sangat sarat dengan nuansa keakraban, baik di Jakarta, Bandung, Makassar, Wajo dan Yogyakarta sendiri.

MERENDA KEUNGGULAN YOGYAKARTA
Selama kurang lebih dua minggu, kami berada disana dalam rangka Pertukaran Pelajar, maka dapat kami gambarkan secara singkat bahwa :
1. Jogjakarta mempriotaskan pendidikan dibanding bidang yang lain, terbukti mereka mengalokasikan 18 persen dari seluruh APBD Propinsi daerah Istimewa Jogjakarta untuk sector tersebut.
2. Pemda Jogjakarta membangun empat taman yaitu taman pintar, taman baca, taman budaya, dan taman siswa. Sehingga para pelajar dapat memanfaatkannya untuk menuntut ilmu yang lebih banyak lagi selain di bangku sekolah.
3. Pelajar Jogjakarta, rata-rata baik periang, ramah, ceria, bersahaja, dan cerdas serta tidak berpenampilan yang berlebihan.
4. Setiap malam diadakan les untuk memperdalam pelajaran yang dapat disekolah
5. Jam keluar malam begitu pula menerima tamu Cuma sampai jam 21.00 malam.
6. Sebelum belajar, diawali dengan doa yang lumayan panjang ditambah lagi membaca al qur’an 100 ayat perhari.
7. Ada pelajaran BP tiap minggu. Disini para pelajar dididik untuk tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dari aturan sekolah.
8. Disediakan kotak saran yang diperuntukkan bagi siswa yang tidak berani langsung berhubungan dengan guru sehingga apa yang ia ingin sampaikan dapat ditulis dalam bentuk surat aja dan dimasukkan kekotak tersebut.
9. Pelajar Jogjakata jarang jajan disekolah, mereka Cuma membawa bekal dari rumah, bahkan kesekolah, Cuma pakai sepeda walaupun sebenarnya dia berasal dari keluarga yang kaya.
10. Guru-guru diJogjakarta tidak menuntut nilai tapi kualitas. Selain itu mereka berbaur dengan murid, mereka memasuki dunia para siswanya sehingga dapat mengerti kesulitan yantg dialami siswa didiknya.Dan diapun dapat dengan mudah mencari jalan keluar untuk menyelesaikan kesulitan belajar anak didiknya tersebut.
11. Jumlah guru di SMA Muhammadiyah 2 Jogjakarta sebanyak + 100 orang, 3 orang satpam, 8 guru BP begitupula dengan fasilitas yang ada disana yang begitu lengkap. Laboratoriumnya aja ada 8 (Matematika, fisika, kimia, biologi, agama, IPS, Bahasa dan media pendidikan).
12. Uang pendaftarannya mencapai 10 juta rupiah per murid dan uang komite sekolah sebesar Rp. 110.000,- per bulannya.

0 comments:

Post a Comment